Wednesday 19 February 2014

She and Her Outfits

The first thing you need to know is, a woman could never put on the same for several days in a row.
It is not always clear why. But the truth is that a woman put feeling into her outfits, and feeling changes everyday!
They said that its not the matter of how you look, but what you have in your heart. Yes, I agree that inner beauty is important,
but you also could not underestimate the power of how you look. You see, your appearance is an investment.
People said 'don't judge the book by its cover', well I couldn't agree more. But I believe almost all people have their own
judgement from the very first time they meet new people, by how they look, what they wear, and how they are dressed.
Will you think an filthy old man wearing rumpled shirt, torn bleached jeans short, and flip-flop is a rich person? No, you wouldn't.
That's what I mean, that's why our outfits could be a part of our investment.

Second thing is, women are very, very creative. Just take a look at every women around you. See how they mix their outfits.
You know, a woman will never run out of ideas of mixing clothes. And you must notice that the decision is happening very fast.
Just give us a bunch of clothes and in a second we will know what to wear today, tomorrow and the day after that.

You can wear even the sorriest outfits in your locked bedroom, but not when you step out to the world. That is a principal.

Yes you can be anything in your bedroom, you can be the ugliest person there. But when you are about going to face the world,
you have to be the most beautiful and attractive person in the entire world.
And a woman has her own way to face the world, by her outfits. It is just like, 'Hey world, look what i wear! I'm beautiful and confident!'

Have you ever notice how much time taken for a woman to shop? It can be a whole life.
That is because women is outstandingly smart.
If they bought a pair of new leather shoes, they would think carefully the most appropriate shirt or dress or bag to pair them with.
Because women wouldn't make a fool decision of wearing unmatched outfits. It will make them look stupid.
If you are dressed properly, beautifully and outstandingly elegant, you will look smart. If you are not, then you are a dumb-head.

Friday 31 January 2014

Fashion Post: Gaya Berpakaian Zaman Victorian

who else can denied the elegance of a Victorian lady?




Buat gue, ngga ada yang bisa ngalahin keanggunan wanita-wanita di era Victorian. Fashion yang berkembang saat itu sangat anggun dan elegan. Menurut gue mereka sangat memperhatikan kehormatan dari penampilan mereka. Well, itu terbukti dari pakaian-pakaian mereka yang sangat tertutup dan anggun. Ngga kaya busana jaman sekarang yang mengekspose body dengan pakaian-pakaian yang minim, pakaian di era Victorian lebih seperti gaun yang tertutup hingga mata kaki.


pada zaman itu moder gaun bertumpuk atau ruffle sangat 'in' di kalangan wanita-wanita. dan menurut gue itu keren abiss, soalnya walaupun ruffle itu bikin kesan ribet dan gerah, aksen itu bikin si pemakai gaun lebih terlihat anggun dan klasik. Entah kenapa kalo gue ngeliat wanita pake gaun yg ada ruffle nya gue langsung mikir kalo wanita itu adalah wanita terhormat gitu. ciailah. Selain ruffle, aksen yang dipasang di gaun juga biasanya lipatan-lipatan gitu, juga untuk memberikan kesan berlapis pada gaun. Ada juga hiasan renda-renda yang dipasang di gaun. Makin kelihatan klasik dan berkelas kan?






see? lo juga dapet kan feel-nya pas ngeliat lady-lady diatas? kelihatan anggun dan berkelas gitu deh dari baju-baju yang mereka pakai. Selain ruffle, model kerah rendah atau sabrina dan model kerah tinggi juga terkenal di zaman ini.











yah, kira-kira seperti itu lah model kerah yang populer di zaman Victorian. Perempuan-perempuan pada masa itu juga memiliki gaya rambut yang khas, yaitu digelung tinggi atau curly/twist dan tidak menutupi wajah dan telinga. Kebanyakan mereka menggelung tinggi rambutnya untuk menyesuaikan dengan hiasan kepala yang mereka kenakan. Oiya, hiasan kepala juga populer di masa ini, biasanya mereka mengenakan topi, bonnet, jepit permata ataupun pita rambut. Mereka juga biasanya mengenakan sarung tangan atau gloves ataupun membawa aksesoris kecil seperti kipas tangan.

Gaun-gaun di zaman Victorian emang anggun dan elegan banget dan kelihatan sangat sulit untuk dipakai. Well, perempuan di masa itu emang ngga langsung gitu aja pake gaun yang cakep-cakep itu. ada beberapa lapisan pakaian yang harus dipakai sebelum gaunnya.

Yang pertama yaitu corset. Pada tau dong apa itu corset? sejenis kain yang digunakan untuk menekan bagian pinggang agar terlihat lebih kecil dan ramping.



sebelum lady-lady itu pake gaun, mereka terlebih dulu pake corset ini supaya pinggang mereka kelihatan lebih ramping dan gaun yang dipake nanti pun kelihatan lebih indah.

setelah corset mereka juga kadang pake crinoline, yaitu kawat yang bentuknya seperti sangkar. Kalo diperhatiin, ada beberapa gaun mereka yang menonjol ke belakang kan? nah itu karena mereka pake crinoline ini.





Nah, kira-kira seperti itu lah crinoline. Benda ini digunakan setelah corset dan sebelum gaun untuk menonjolkan bagian belakang gaun supaya terlihat lebih anggun dan elegan. Crinoline ada yang dibuat menonjol ke belakang, kesamping, dan bulat melingkar di sekitar tubuh. Ini dimaksudkan supaya gaun mengembang dan bentuk gaun keluar.

Nah, setelah pake kedua benda itu, baru deh gaun dipake.

Warna-warna gotik gelap ataupun pastel populer pada masa ini.

Gaun-gaun pengantinnya pun ngga kalah keren







kalo pakaian pria pada zaman Victorian kira-kira kayak gini



banyak yang pake coat atau jas, kemeja berkerah tinggi, dasi atau scarf di bagian leher, vest dan sepatu pantopel dan biasanya para pria kalau bepergian suka memakai topi tinggi.

Nah, kurang lebih begitulah gaya berpakaian wanita-wanita di zaman Victorian yang sangat tertutup dan rapi. Terlihat anggun dan elegan, bukan? coba bandingkan dengan pakaian zaman sekarang yang serba minim bahan itu. hihi










Sunday 12 January 2014

Severus Snape: A Hidden Valiant Kindness

"I can teach you how to bewitch the mind and ensnare the senses. 
I can tell you how to bottle fame, brew glory, and even put a stopper in death"



Snape probably is the most unwanted headmaster of Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry; he killed Dumbledore, he helped Death-Eaters came into Hogwarts, he is the reason for George loosing his ear, he divulge Harry's departure to you-know-who.

Snape always seems to be the bad guy. But behind those all things, he is the bravest man on earth. Risking his life to be a double agent between Dumbledore and Voldemort, but no one knows that Snape is and will always be on the good side. Pretending to be faithful to Voldemort, Snape helps Dumbledore and even Harry to stop him by telling every information, every nasty evil plan Voldemort arrange. He is so briliant that Voldemort never realize that Snape destroys him by being faithful to him. It is so dangerous to Snape to do this kind of job. No one, i assume, will do the same thing as Snape done. No one will be brave enough to risk their life to protect a child from the women they love that never even be theirs. Just imagine how if Voldemort knew Snape is helping young Harry to destroy him. Lily's gone, but Snape always keep his promise to Dumbledore; protecting Lily's son.

In the first year of Harry being in Hogwarts, Snape was trying to protect the philosopher's stone from Quirrell; he prevents the dark lord of getting an elixir of life from it. He saved Harry when Quirrell tried to kill Harry on his first Quidditch match, Hermione thought Snape cursed Harry's broom, but he was actualy trying to save Harry by lifting the counter-curse.

He became headmaster of Hogwarts to make sure that all students save. He killed Dumbledore on Dumbledore's own request; because he knew he was poisoned by the ring and he now Voldemort will ask Draco to kill him, he doesn't want to ruin Draco's soul by letting him kill, but he didn't want to die on death-eaters' hand so he asked Snape so that Snape will get Voldemort's full reliance. He wanted to curse a death-eater's hand who wanted to curse Lupin but he missed and hit George's ear. He divulge Harry's departure from Harry's uncle's house to make sure that he got Voldemort's reliance by telling the truth, but he still helped Harry by suggesting the "seven Harrys" through Mundungus Fletcher that told the Auror the idea was from him, not Snape, under confundus charm.

Then again, Snape is a real man; a hidden valiant kindness.


Undeniable Delicacy of Seblak Basah Gerlong

List jajanan lo belom lengkap kalo ga ada seblak basah disitu.

Jajanan khas bandung ini emang juara banget di lidah, bikin gue nagih. Jadi seblak itu adalah kerupuk oren (yang biasa di nasi uduk) yang direndem sampe dia agak kenyal teksturnya (sebagian ada yang direbus, tapi menurut gue jauh lebih enak direndem karena ga bikin si kerupuk lengket dan benyek; walaupun harus ngerendem agak lama) terus ditumis sama bumbu-bumbu yang dihalusin; bawang merah dan putih, cabe rawit (penting banget!), kencur, garam dan penyedap kalo pengen. Daaaaan rasanya itu ga bisa digambarin kata-kata deh. Oke ini lebay.

Awal-awal kuliah gue sempet ngeremehin makanan ini. Apaan, cuma kerupuk dibasahin di oseng-oseng ga jelas, gimana coba rasanya? pasti engga banget (pikir gue saat itu). Pemikiran itu berhasil bertahan selama satu tahun sampe akhirnya pas semester 3 ada salah satu temen yang jajan seblak. Singkatnya gue minta dikit tuh seblak sama dia, gue mau buktiin aja kalo pemikiran gue bener, kalo seblak tu rasanya pasti ngga jelas. Akhirnya gue ambil sesuap dan gue makan. Shit. Enak. Banget.
Sejak saat itu gue jadi rajin jajan seblak.

Nah, karena gue termasuk pecinta seblak, ada salah satu tukang seblak jajanan anak SD yang terkenal banget di deket kampus gue, UPI, Mamang Seblak Seuhah Gerlong Girang. Entah dia pake 'incantation' apa sampe seblaknya bisa enak banget begitu, yang jelas beli tiga ribu itu ngga cukup buat gue. Seblak di mamang gerlong ini rasanya beda aja sama seblak-seblak sekitaran kampus dan kosan yang pernah gue coba; seblak gerlong ini lebih gurih dan nonjol aja 'rasa' nya ditambah lagi sambel di mamang ini puedes nya sueper banget. karena gue ngga begitu tahan sama pedes, jadi biasanya gue nyendokin sendiri sambelnya; licik.
Harganya ngga mahal,  ada yang tiga ribu ada juga yang lima ribu dan seblak disini ada variasinya juga; bisa ditambah sawi atau kwetiaw.

Jadi kalo lo lagi berada di sekitar gerlong girang atau kampus UPI, gue sangat merekomendasikan lo buat beli nih seblak dan rasain sendiri The Undeniable Delicacy of Seblak Basah Gerlong.

Saturday 11 January 2014


"Whoever Said That Money Doesn't Buy Happiness Didn't Know Where To Shop"

i have to admit i agree with that :D
"good stuffs give you happiness"

Friday 10 January 2014

Supermal Karawaci: Mal di balik pohon

sebagai warga Tangerang yang baik tentunya gue rajin ngunjungin mal-mal disana. karena Tangerang itu kota industri, mal tentu aja jadi tujuan rekreasi favorit disana. sebagai kota kecil Tangerang keitung punya banyak mal, salah satunya Supermal Karawaci. berlokasi di kawasan Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Supermal Karawaci menjadi mal terbesar dan terfavorit di Tangerang, juga menjadi salah satu mal terbesar di Indonesia.
Supermal Karawaci, menurut gue, adalah mal paling 'Hijau' ditangerang. dalam artian mal ini dikelilingin sama banyak pohon rindang yang bikin suasana sekitar mal jadi sejuk. dan menurut gue juga, kawasan Lippo Village itu adalah kawasan elite paling adem yang gue temuin di Tangerang. di Lippo Village, pohon-pohon rindang ditanam disepanjang jalan yang bikin udara jadi enak dihirup dan bikin hati adem. ngga salah emang kalo Supermal Karawaci ini dibangun di kawasan Lippo Village. gede, mewah, adem, kurang apa lagi coba. gue bisa bilang kalo Supermal Karawaci ini adalah mal di balik pohon. karena kalo lo berkunjung ke mal ini, lo bakal liat kalo mal ini hampir ketutupan sana pohon-pohon gede yang adem dan rindang.
gue ngga pernah bosen nyatronin mal ini. selain udaranya sejuk, jadi ga bikin gue bete dijalan kepanasan, isi mal ini juga komplit plit plit. dari ujung ke ujung lo bisa nemuin toko apa aja yang lo mau. dari buku, aksesoris, baju, sepatu, alat rumah tangga, rohani, kerajinan, makanan, film, elektronik, game wuih semuanya deh ada. jadi gue ngga akan kekurangan apapun kalo jalan ke mal ini.
walaupun sekarang udah banyak bermnculan mal-mal lain saingan Supermal Karawaci misalnya Summarecon Mall Serpong (SMS), Tangcity Mall, Living World dan sebagainya, tapi menurut gue belum ada yang nyaingin kerindangan dan kesejukan kawasan mal 'di balik pohon' ini.

mahasiswa kere tukang belanja

jadi mahasiswa semester 5 itu udah ngga bisa dibilang remaja lagi. tapi gue juga ngga bisa dibilang udah dewasa. jadi mahasiswa semester 5 itu harusnya tabungannya banyak, dompet tebel, ATM bersaldo. harusnya gue ngga termasuk mahasiswa semester 5.
semester 5 itu stres. gilak kalo lo adalah mahasiswa semester 5 dan ngga mengalami kegilaan yang gue alamin sekarang. kegilaan ini bersumber dari satu hal: tugas. 
saat kegilaan gue udah klimaks sama tugas-tugas, biasanya gue ngelakuin ritual penghilang stres ala gue: shopping.
seperti yang gue bilang, harusnya gue ngga termasuk mahasiswa semester 5.
gue mendewakan shopping. tapi kayaknya isi dompet dan ATM gue ngga mendukung pendewaan gue samasekali. sekali lagi, gue harusnya ngga termasuk mahasiswa semester 5.
tapi biasanya gue ngga peduli sama isi dompet atau ATM, I do like shopping, who doesn't anyway? menurut gue orang yang ngga suka belanja itu belum sampe ke titik bahagia duniawi tertinggi.
gue hobi banget tawaf di mall, keluar masuk satu toko ke toko yang lainnya. gue suka belanja apapun; baju, sepatu, aksesoris, makanan, perabot, alat mandi, kosmetik, apapun itu yang pasti temanya belanja. gue rasa kebiasaan ini menurun dari mamah gue. beliau selain doyan belanja, juga pinter nawar harga. di pasar manapun beliau selalu berhasil dapet potongan harga gede, tapi sayang ilmu itu belum nurun ke gue. dan jangan ngeremehin daya tahan nyokap gue kalo lagi belanja. nyokap biasa keliling tanah abang 3 kali dan ngga ngeluh cape, alesannya klasik ibu-ibu: cari toko yang jual barang sama tapi harga lebih murah. lo adalah manusia terkuat di bumi kalo lo sanggup ikut nyokap gue belanja dan kaki lo ngga keram kelamaan jalan.
masuk jaman-jaman kuliah, gue nemuin alternatif baru belanja seru: online. entah kenapa gue ngga sanggup ngehindarin akun-akun online shop yang bermunculan di timeline kalo gue lagi buka twitter. pernah sekali gue berniat berhenti belanja online, tapi gue ngga sanggup neken tombol unfollow setiap kali gue coba. dan gue ga pernah berniat kayak gitu lagi. akun-akun online shop itu berhasil ngeruntuhin iman gue.
gue sering window shopping. banyak orang yang bilang window shopping itu nyiksa. buat gue window shopping itu motivasi, kalo suatu saat gue harus punya tu barang dan gue harus berjuang buat itu.

entah kenapa belanja bikin gue relieved. belanja bikin gue bisa ngelepasin sejenak beban-beban gue. kalo lo punya beban banyak, coba deh belanja. tapi ngga bisa dipungkiri kalo belanja butuh iman yang kokoh. walaupun gue rasanya masih belum nguasain ilmu itu, gue tetep milih belanja buat ngilangin stres gue.